Perbedaan Dokter Gigi dan Ortodonti yang Perlu Diketahui

Menjaga kesehatan gigi dan gusi tentu sangat direkomendasikan, karena ada begitu banyak permasalahan gigi dan mulut yang bisa menjadi masalah di kemudian hari. Dan kita selalu direkomendasikan untuk rutin mengunjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali, atau 1 tahun 2 kali. Tujuannya adalah untuk mencegah permasalahan gigi dan gusi, serta mengatasi permasalahan gigi dan gusi yang sudah terjadi. Selain itu, saat ini mungkin sudah sering dijumpai orang-orang yang melakukan perawatan behel gigi untuk mengatasi permasalahan malokusi gigi. Tips Awal Memakai Behel adalah mengetahui dokter gigi mana yang tepat. Namun mungkin tidak banyak yang tahu bahwa ada perbedaan dokter gigi dan ortodonti yang perlu diketahui.

Bidang Dokter Gigi Spesialis

Sebelum mengetahui mengenai perbedaan dokter gigi dan ortodontist, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu mengenai jenis-jenis dokter gigi spesialis. Berikut beberapa jenis dokter gigi spesialis yang ada saat ini.

  • Pedodontist, yaitu dokter gigi spesialis yang melakukan perawatan semua penyakit pada gigi dan mulut anak.
  • Ortodontist, yaitu dokter gigi spesialis yang melakukan perawatan malokusi gigi atau yang meratakan gigi.
  • Endodontist, yaitu dokter gigi spesialis yang melakukan perawatan estetika gigi.
  • Periodontist, yaitu dokter gigi spesialis yang melakukan perawatan gusi dan jaringan penyangga gigi.
  • Oral surgeon, yaitu dokter gigi spesialis yang melakukan operasi bedah mulut.
  • Proathodontist, yaitu dokter gigi spesialis yang melakukan perawatan sendi atau pembuatan gigi tiruan.
  • Oral medicine, yaitu dokter gigi spesialis yang menangani penyakit mulut.

Itulah beberapa jenis dokter gigi spesialis yang perlu diketahui.

Perbedaan Dokter Gigi dengan Ortodonti

Seperti yang diketahui di atas, bahwa perbedaan dokter gigi dan ortodonti adalah dari tingkatannya dan juga tugas-tugasnya. Berikut beberapa penjelasannya.

  1. Lamanya studi

Salah satu perbedaan utama dari dokter gigi biasa dengan dokter gigi spesialis ortodonti adalah lamanya menempuh studi atau pendidikan tinggi. Pada dasarnya, dokter gigi biasa akan menempuh studi di banku kuliah kurang lebih 3,5 tahun. Kemudian, studi akan dilanjutkan dengan program koas atau profesi, yang dilakukan kurang lebih 1,5 hingga 2 tahun. Bahkan ada yang lebih dari itu. Sehingga, untuk mendapatkan gelar dokter gigi biasa, setidaknya waktu studi adalah 5 hingga 6 tahun, atau bahkan lebih dari itu.

Sedangkan dokter gigi spesialis ortodontist adalah dokter gigi biasa yang kemudian melanjutkan kembali studinya selama kurang lebih 3 tahun lagi untuk mendapatkan gelar dokter gigi spesialis. Jadi, dokter gigi spesialis ortodonti kurang lebih menempuh waktu studi total selama 9 tahun atau bahkan lebih.

  1. Keahlian

Karena lama studinya berbeda, tentu saja perbedaan dokter gigi dan ortodonti juga bisa dilihat dari keahliannya. Keahlian dari dokter gigi biasa adalah keahlian yang umum, seperti melakukan pencegahan atau perawatan pada pasien. Beberapa keahlian umum dari dokter gigi biasa antara lain sebagai berikut.

Sedangkan untuk dokter gigi ortodonti, keahliannya lebih mengarah pada permasalahan malokusi gigi, mulai dari permasalahan yang ringan hingga permasalahan yang berat. Keahlian dari dokter gigi ortodonti adalah untuk meratakan gigi atau mengembalikan struktur gigi yang tidak sesuai dengan posisi gigi tersebut. Sehingga jika Anda ingin memasang behel, sangat direkomendasikan ke dokter gigi spesialis ortodontist.

Itulah bebeapa perbedaan dokter gigi dan ortodonti mendasar yang perlu diketahui.

Bisakah Memasang Behel di Dokter Gigi Biasa?

Setelah mengetahui perbedaan di atas, tentu bagi Anda yang ingin mendapatkan Manfaat Gigi Behel sudah mengetahui akan menemui siapa. Mengingat keahlian meratakan gigi adalah keahlian dari dokter gigi spesialis ortodonti, maka sebaiknya memasang behel gigi dilakukan di dokter spesialis ortodonti. Sementara itu, dokter gigi biasa hanya cocok untuk melakukan perawatan umum gigi.

Namun, saat ini, ada begitu banyak dokter gigi biasa yang menjalankan praktik untuk memasang behel gigi kepada pasiennya. Hal ini memang tidak dilarang, namun juga tidak diperbolehkan sepenuhnya. Karena dokter gigi biasa sebenarnya hanya boleh memasang behel kepada kasus malokusi gigi yang sederhana atau yang ringan. Sementara itu, jika kasusnya tidak sederhana, sebaiknya dilakukan di dokter gigi spesialis. Akan tetapi, di lapangan, ada banyak dokter gigi biasa yang melakukan perawatan behel gigi, tidak peduli apakah kasusnya ringan atau berat.

Sebagai calon pasien yang ingin melakukan penanganan terhadap kondisi malokusi gigi, Anda dituntut untuk lebih jeli. Sebaiknya cari tahu dulu apakah ada dokter spesialis ortodonti di kota Anda. Dan sebaiknya, sejak awal, sejak melakukan konsultasi, lakukan konsultasi di dokter gigi spesialis ortodonti, bukan dokter gigi biasa. Kecuali jika Anda memang tidak memiliki permaalahan malokusi gigi, dan hanya memiliki keluhan gigi secara umum, maka tidak mengapa mengunjungi dokter gigi biasa.

Demikianlah beberapa perbedaan dokter gigi dan ortodonti yang perlu diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat, terutama bagi Anda yang ingin meratakan gigi. Ketahui juga beberapa Cara Merawat Gigi Behel yang perlu dilakukan agar tetap sehat dan bersih.